Tim Nasional Kepulauan Mariana Utara



Team sepak bola nasional Kepulauan Mariana Utara sebagai wakil Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara dalam sepak bola pria internasional. Team ini dikontrol oleh tubuh pengontrol sepak bola di Kepulauan Mariana Utara, Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, yang disebut anggota Asosiasi Sepak Bola Asia Timur (EAFF) serta anggota perkumpulan Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Asosiasi ini bukanlah anggota tubuh pengontrol dunia FIFA serta karena itu sesaat timnas penuhi ketentuan untuk ikuti pertandingan yang digerakkan AFC serta EAFF, mereka sekarang ini tidak penuhi ketentuan untuk pertandingan global seperti Piala Dunia FIFA serta Piala Konfederasi FIFA. Karenanya, mereka tidak mempunyai rangking sah FIFA. Tetapi, team sudah dengan cara persisten rangking untuk salah satunya team terjelek di dunia pada rangking Elo serta sebenarnya, pada Juli 2016 dipandang untuk team internasional senior pria terjelek di dunia dalam skema rangking yang meliputi beberapa team non-FIFA yang lain. Sesudah mengakhiri set kwalifikasi awal untuk EAFF East Asian Cup 2017, team cuma memenangi satu laga bersaing sah menantang oposisi internasional serta mempunyai beda gol −78 dalam laga sah. Team belum pernah maju ke putaran final kompetisi besar serta di luar laga pertemanan serta kwalifikasi, salah satu pertandingan sah mereka ialah di kompetisi eksibisi di Laga Mikronesia regional di tahun 1998, yang mereka menangi, sampai sekarang ini adalah salah satu kesuksesan kompetisi mereka.

Mereka salah satu team internasional termuda, sesudah mainkan laga pertama mereka di kompetisi pameran yang berkaitan dengan Olimpiade Mikronesia 1998. Sesudah performa ini, mereka cuma bermain satu laga lagi, menantang Negara Asosiasi Mikronesia sebelum tubuh pengontrol sepak bola asli di negara itu, Asosiasi Sepakbola Kepulauan Mariana Utara, jadi tidak berperan serta team memundurkan diri dari pertandingan internasional. Selama saat Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, persyaratan kelayakan untuk timnas cukup longgar, kriteria tinggal minimum 2 tahun bermakna jika timnas seringkali mengikutkan beberapa kontraktor yang kerja di Saipan yang bukan warisan Marianan Utara. Ikuti pendirian tubuh pengurus yang baru, Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, timnas dibuat kembali lagi serta, sesudah memundurkan diri dari keanggotaan Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), mereka masuk dengan EAFF pada 2006, jadi anggota penuh pada 2008.

Semenjak tanggal itu, performa internasional mereka sejumlah besar sudah dibatasi pada pertandingan kwalifikasi untuk EAFF East Asian Cup, walau mereka berupaya untuk maju ke AFC Challenge Cup sekali, sudah disadari untuk anggota perkumpulan di tahun 2009, serta sudah mainkan pertandingan-pertandingan pertemanan menantang negara tetangga Guam, dimana ke-2 negara berkompetisi untuk piala kekal, Piala Marianas.

Keberhasilan bersaing susah didapatkan buat team, mereka harus menanti sampai Juni 2010 untuk mendaftar undian pertama mereka di bawah naungan Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara, hasil seimbang 1-1 dalam laga Piala Marianas menantang Guam. Empat tahun selanjutnya berlalu sebelum kemenangan pertama mereka, kemenangan 2-1 mengagetkan menantang Makau pada Juli 2014 di kwalifikasi Piala EAFF. Pada Juli 2016 team sudah tidak berhasil memenangi pertandingan internasional yang lain.

Kepulauan Mariana Utara membuat kiprah internasional mereka dalam kompetisi sepak bola pameran yang berkaitan dengan Olimpiade Mikronesia 1998. [2] Tubuh pengontrol sepak bola asli di Kepulauan Mariana Utara, Asosiasi Sepakbola Kepulauan Mariana Utara sudah diterima untuk anggota perkumpulan Konfederasi Sepak Bola Oseania, tapi ini ialah kali pertamanya catatan memperlihatkan mereka berperan serta dalam kompetisi internasional apa saja. [2]

Kompetisi ini dengan cara sah disebutkan W.C.T.C. Shell Soccer Exhibition serta adalah acara demo cuma di permainan, tidak mempunyai posisi medali. [3] Setelah itu, kompetisi tidak penuhi ketentuan yang diputuskan; laga yang dimainkan cuma 9 musuh satu, laga cuma berjalan 80 menit serta pitch semakin kecil dari ukuran peraturan. [3]

Meski begitu, team Kepulauan Mariana Utara tampil oke di set penyisihan group menantang Guam, Palau, Yup (yang pada intinya dipandang seperti team Asosiasi Sepakbola Mikronesia), satu team yang sebagai wakil negara sisi Pohnpei di Mikronesia serta team "Palau B" yang terbagi dalam orang Bangladesh yang tinggal di Palau. [3] Team memenangi dua laga pertama mereka 8-0 menantang Palau B serta Yup semasing. Kekalahan 2-1 dari Guam di laga ke-3 mereka secara cepat dilalaikan saat mereka meneruskan untuk menulis kemenangan cemerlang di dua laga paling akhir barisan mereka menaklukkan Palau 12-1 serta Pohnpei 11-2 untuk finish ke-2 di group dengan beda gol +35 sesudah lima laga mereka, maju ke laga final. [3] [4]

Team membalas kekalahan set penyisihan group mereka ke Guam di final, menaklukkan mereka 3-0 untuk mengakui gelar kompetisi. [3] Charles Kewo serta Christopher Guerrero cetak gol pada seperempat jam pertama untuk memberikan Kepulauan Mariana Utara keunggulan 2-0 di set pertama, keunggulan yang mereka memperpanjang di set ke-2 lewat pembuat gol yang tidak diketahui (walau sumber lain memperlihatkan Guerrero ialah pembuat gol paling banyak [2] ]) untuk tutup kemenangan mereka.

Sebelum keanggotaan AFC mereka diterima, team lakukan perjalanan singkat ke Yona, Guam untuk berkompetisi di set pendahuluan Kejuaraan Sepak Bola Asia Timur 2010. Kesempatan ini, bukannya playoff dua kaki menantang Guam yang diperebutkan dalam edisi awalnya, Kepulauan Mariana Utara ambil sisi dalam barisan empat team, yang pemenangnya akan maju ke set selanjutnya. Team itu ditarik menantang tuan-rumah Guam, Mongolia serta Makau. [12] Team siap-siap untuk kompetisi semasa beberapa waktu sebelum pergi ke Guam, walau pada saat itu, mereka cuma bisa berlatih dengan pelatih baru Sugao Kambe semasa satu bulan. [13] Sudah disadari oleh pelatih mereka sebelum keberangkatan mereka jika mereka bisa menjadi yang minimal eksper dari empat team yang berkompetisi pada step ini [13] serta ini dapat dibuktikan betul sebab mereka kehilangan ke-3 laga mereka: 6–1 ke Makau, 2 –1 ke Guam (kemenangan ke-3 beruntun Piala Marianas untuk Guam) serta 4-1 untuk Mongolia. [12] Team kembali pada rumah tanpa ada hasil positif, walau tertera di wartawan nasional jika mereka dapat cetak gol di semasing dari tiga laga mereka. [14]

Pada Juli 2009, AFC Exco sepakat untuk terima Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara (NMIFA) untuk Anggota Perkumpulan Konfederasi Sepak Bola Asia, [15] sesudah perkumpulan terima izin untuk pembebasan dari Konfederasi Sepak Bola Oseania pada Juni 2009, buka langkah untuk masuk dengan AFC. [16] Itu ialah NMIFA yang memundurkan diri dari OFC, walau itu ialah tubuh yang awalnya memerintah, Asosiasi Sepakbola Kepulauan Mariana Utara yang sudah jadi anggota semenjak awal.

Pada 19 Juni 2010, NMI mendapatkan hasil seimbang 1-1 dengan tetangga Guam di Piala Marianas 2010. [2] Laga usai seimbang sebab tidak ada cukup penyinaran untuk meneruskan laga sesudah usainya ketentuan. Joe Wang Miller cetak gol untuk NMI pada menit ke-68 serta Jason Cunliffe menjawab pada menit ke-89 untuk selamatkan hasil seimbang untuk Guam.

Lepas dari usaha NMIFA, keterlambatan dalam pemungutan ketetapan sekitar apa kompetisi sepak bola Pacific Games 2011 akan merangkap untuk acara kwalifikasi Piala Dunia FIFA bermakna jika timnas tidak bisa masuk. [17] Mengakibatkan, tidak ada laga yang dimainkan semasa 2 tahun ke depan sampai Juli 2012 saat The Blue Ayuyus masuk Set Penyisihan Pertama Piala Asia Timur EAFF 2013, di-host lagi oleh Guam. [18] Pelatih baru Chikashi Suzuki mengetahui pentingnya hentikan kekalahan dalam laga menantang Guam, sudah mengaku jika regu awalnya berisi sebagian besar pemain veteran serta menyebut beberapa pemain muda seperti Lucas Knecht serta Bo Barry yang bermain perguruan tinggi serta sepak bola sekolah menengah semasing di Amerika Serikat. [18] Tetapi, team masih masukkan pemain dengan tenggang umur yang luas, Enrico del Rosario serta Brian Lee ialah yang termuda pada umur 15 tahun dengan Serta Westphal yang paling tua pada umur 42 tahun. [19]

Kepercayaan diri jika team pada akhirnya dapat menaklukkan Guam ada secara baik saat Joe Wang Miller buka score untuk Kepulauan Mariana Utara, tapi dua pelanggaran dari William Dunn sangat mungkin Guam cetak gol lewat penalti serta sepakan bebas sebelum bola tangan dari Kirk Schuler memberikan Guam gol ke-3 mereka [20] mengkonfirmasi kekalahan ke-4 dari lima laga menantang Guam. [2] Walau hasilnya, team mengatakan kepercayaan jika mereka dapat menaklukkan Makau, team lain dalam barisan kwalifikasi tiga team, yang harus bermain Guam, serta mempunyai potensi amankan tempat kwalifikasi tunggal untuk set selanjutnya. [21] Tetapi, keyakinan ini salah tempat. Makau pimpin 2-0 di set pertama, walau dengan tegas bela dari Blue Ayuyus dalam dua puluh menit pertama, serta walau Kirk Schuler dapat kurangi setengah defisit pada menit ke-51, Makau cetak 3 gol lagi, termasuk juga penalti untuk hilangkan Kepulauan Mariana Utara pada halangan pertama untuk ke-3 kalinya beruntun. [22]

Pada 2013, team mainkan rangkaian laga pertama mereka menantang oposisi di luar EAFF, ambil sisi dalam set kwalifikasi untuk Piala Rintangan AFC 2014. [23] Dengan asosiasi sepakbola yang dibangun cuma satu tahun sebelum edisi pertama Piala Rintangan AFC, team bukan hanya harus beradaptasi dengan lingkungan yang semakin tinggi dimana mereka akan bermain, mereka harus juga hadapi beberapa team yang benar-benar kuat. Palestina, Bangladesh serta Nepal [23]

Dalam laga pembuka menantang Nepal, mereka didominasi semenjak awal, dengan Bharat Khawas buka score pada menit ke-4 serta mengakhiri hattricknya pada menit ke-72, dengan tiga pemain Nepal yang lain mengakhiri kemenangan 6-0. [24] Dalam laga ke-2 mereka, mereka semakin jelek lagi, kalah 9-0 dari Palestina, team timur tengah cetak 4 gol di set pertama serta lima di set ke-2. [25] Walau telah tersisih sesudah dua kekalahan pertama mereka, pertahanan Blue Ayuyus tampil oke di laga paling akhir mereka, walau kalah 4-0 dari Bangladesh, team sukses jaga score masih terhormat dengan hasil memuji Bangladesh saat mereka cetak 2 gol yang benar-benar telat.

2014 lihat kembali pada kwalifikasi Piala EAFF untuk ke-4 kalinya, ditarik lagi dalam barisan kwalifikasi yang berisi empat negara terlemah dalam soal rangking: Guam, Mongolia serta Makau. [27] Mengejar kekalahan awal 4-0 dari Mongolia, [27] pada 23 Juli 2014, Kepulauan Mariana Utara menulis kemenangan internasional pertama mereka dalam laga menantang Makau. Nicolas Swaim serta Kirk Schuler cetak gol untuk menaklukkan Macau, 2-1. [28] Sesudah kemenangan bersejarah, Perkumpulan Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara membuat makan malam perayaan untuk menghargai kemenangan team. [29] Pemain yang semakin muda memberi komentar pada media nasional mengenai begitu bangganya mereka jadi sisi dari kemenangan, sesaat pemain yang semakin tua merenungkan bagaimana laga pertama mereka terbagi dalam team pemain veteran yang berupaya untuk capai hasil yang terhormat serta jika kemenangan ialah dari hasil tahun usaha keras di belakang monitor. [29] Sayangnya, team tidak bisa bawa momen ini ke laga paling akhir mereka serta kembali lagi kalah dari Guam, kesempatan ini 5-0. [27] Mereka kembali lagi tersisih pada halangan pertama.

Tidak ada laga internasional selanjutnya yang dimainkan sampai pertandingan kwalifikasi EAFF East Asian Cup 2017. Semasa pengiriman ke pertandingan, Ralph Torres, Gubernur Kepulauan Mariana Utara memiliki komitmen untuk team jika pemerintah akan memberi lapangan baru di Koblerville, terobosan yang akan berjalan pada Oktober 2016. [30] team tidak bisa mengulang kesuksesan komparatif dari kampanye kwalifikasi awalnya, kehilangan ke-3 laga serta tersisih di step pertama lagi. team kehilangan laga pertama mereka menantang China Taipei 8-1, satu hasil membuat semua semakin gampang buat musuh mereka demikian penyerang Joe Wang Miller dikeluarkan dari kartu kuning ke-2 di saat penambahan di akhir set pertama. [31] Kerugian ke-2 diiringi menantang Makau, 3-1 [32] sebelum kampanye itu dibulatkan dengan kerugian ke-3, 8-0, ke Mongolia. [33] Team tidak dibantu dalam kampanye kwalifikasi mereka oleh kamp training pra-turnamen di Filipina yang lihat sebagian besar tim jatuh sakit. [34] Team mainkan tiga laga pertemanan menantang club. Sebelum laga ke-2 mereka, lima dari pasukan ada di dalam rumah sakit serta lima atau enam yang lain sembuh dari infeksi bakteri yang menggempur pasukan. [34] Meski begitu, mereka penuhi ke-3 laga. Dari hasil dua yang pertama tidak dikeluarkan, tapi laga paling akhir ialah kerugian 5-1 untuk Kaya.

Popular posts from this blog

Tim Nasional Israel

Tim Nasional Makau

Tim Nasional Bhutan